MAJALAH WARTA BPK EDISI MARET 2025

by Ratna Darmayanti

Warta BPK edisi Maret 2025 mengangkat tema tentang komitmen Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap ekonomi biru atau blue economy. Ini antara lain diwujudkan dengan memastikan pengelolaan yang bertanggungjawab atas aset kelautan Indonesia. Hal ini terlihat dari pelatiha pemeriksaan terkait blue economy yang digelar guna mendapatkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi sekaligus pelestarian sumber daya kelautan.

Pemeriksaan mengenai ekonomi biru penting untuk dilaksanakan karena berkaitan dengan hajat hidup masyarakat luas. Baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi menjaga kekayaan keanekaragaman hayati. Ekonomi biru yang dikelola dengan baik juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja, dan konservasi lingkungan.

Dalam konteks BPK, pemeriksaan ekonomi biru akan mendukung implementasi pilar-pilar pembangunan. Pemeriksaan itu juga akan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan.

Simak juga cerita mengenai masyarakat di wilayah Amed, Bali yang biasa dikenal dengan keindahan pantainya. Desa kecil di timur Bali ini justru menjadi contoh nyata sinergi antara konservasi lingkungan dan pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal.

Rehabilitasi terumbu karang yang dilakukan di perairan Amed tidak hanya menyelamatkan ekosistem laut. Tetapi juga secara tidak langsung menjadi fondasi bagi kebangkitan salah satu komoditas khas Bali.

Isu lain yang diangkat dalam edisi ini adalah inovasi BPK dalam mendukung kinerja para pegawainya, yaitu dengan membangun smart office. Konsep kantor pintar ini turut dipadukan dengan konsep eco
office
sehingga dapat memberikan dampak positif pada lingkungan.

Smart office adalah suatu konsep area perkantoran yang memahami tentang kebutuhan individu yang dipadukan dengan pemikiran inovatif dan penggunaan teknologi terkini. Sementara konsep smart office yang diterapkan BPK merupakan sistem yang dikembangkan untuk mendukung pekerjaan para pegawai dalam rangka menjalankan perannya dengan sarana dan prasarana
berteknologi mutakhir dan pintar.

Di rubrik Tekno, redaksi juga menyiapkan tulisan mengenai tantangan dan peluang artificial intelligence (AI) di Indonesia. Akademisi Universitas Gadjah Mada, Prof. Ridi Ferdiana memberikan
paparan komprehensif tentang posisi AI di Indonesia, baik dari segi peluang maupun tantangan.

Menurutnya, AI bukan untuk menggantikan manusia, tapi manusia bisa tergantikan oleh manusia lain yang pakai AI. Pernyataan ini sekaligus menyentil realitas bahwa AI bukan sekadar teknologi, melainkan alat yang menuntut manusia untuk terus beradaptasi dan meningkatkan literasi digitalnya.

Masih banyak lagi tulisan yang telah redaksi siapkan untuk seluruh pembaca Warta BPK. Selamat menikmati Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025.

You may also like