JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Perkembangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terutama peranannya di kancah internasional, adalah prestasi yang sangat membanggakan. Kepala Pusat Perencanaan dan Penyelenggaraan Diklat PKN BPK, Juska Meidy Enyke Sjam menilai, BPK telah mengharumkan nama bangsa. Oleh karena itu, pegawai BPK pun harus memberikan yang terbaik agar BPK bisa memenuhi mandatnya. Kepada Warta Pemeriksa, Juska juga mengisahkan pengalamannya ketika terlibat dalam pembentukan ASEANSAI. Berikut petikan wawancaranya.
Dapatkah Ibu ceritakan pengalaman menarik selama bekerja di BPK?
Pengalaman di BPK itu banyak sekali yang saya rasakan dari sejak saya masuk pada 1997 sampai sekarang. Sudah hampir 25 tahun saya bekerja di BPK. Saya memang bisa dibilang banyak berkiprah di Biro Humas dan Revbang.
Saya kira saya banyak belajar dari BPK. Saya banyak berinteraksi dengan banyak pihak mulai dari dalam negeri sampai ke luar negeri. Jadi, sangat menarik untuk melihat orang dari berbagai negara dengan kebudayaan yang beragam juga. Lama-lama kita juga mempelajari karakter mereka, cara mereka berinteraksi, dan lain-lain. Itu hal menarik bagi saya, karena artinya tidak ada hal yang monoton di BPK ini. Selalu ada hal baru yang bisa saya pelajari.
Secara organisasi, saya juga bangga melihat perkembangan BPK. From nothing to something. Khususnya, dari sisi peranan BPK di kancah internasional misalnya pendirian Asean Supreme Audit Institutions (ASEANSAI), menjadi Ketua Umum Working Group on Environmental Auditing (WGEA), menjadi auditor Badan Atom Dunia (IAEA), auditor International Maritime Organization (IMO), dan peranan BPK di kancah dunia internasional lainnya.
Ini sangat menarik karena banyak pelajaran yang bisa diambil dengan kita semakin banyak berinteraksi dengan pihak luar. Ini menyebabkan keilmuan BPK bertambah, pergaulan kita semakin luas, dan jaringan semakin kuat.
Ibu juga ikut terlibat dalam proses pembentukan ASEANSAI. Bagaimana kisahnya?
Waktu itu saya berada di zaman ketika BPK itu berkembang secara pesat. Terutama yang menonjol adalah peran BPK di dunia internasional. Saya memang dari dulu, ketika baru masuk ke BPK saya sering ikut menjadi liaison officer (LO). Jadi sejak dulu, BPK itu memang sudah banyak berkecimpung dalam kegiatan internasional.
Namun, mungkin levelnya baru sekadar ikut serta atau menyelenggarakan event. Tapi, alhamdulillah saya bisa ikut merasakan penyelenggaraan itu dengan menjadi panitia atau LO. Sehingga, saya bisa bertemu dengan banyak orang. Dari situ saya belajar.
Kemudian, BPK itu bertumbuh bukan hanya ikut serta dalam event saja, tapi juga sampai ada gagasan membentuk suatu organisasi yang disebut ASEANSAI. Itu pengalaman yang cukup menarik untuk saya karena memang belum pernah ada dalam sejarah BPK kegiatan untuk membentuk sebuah organisasi.
Apalagi organisasi ini bukan hanya organisasi tingkat dalam negeri tapi justru setingkat ASEAN. Jadi di situ kita banyak belajar dan banyak hal menarik ketika membentuk organisasi itu.
Apa saja pencapaian Ibu selama bekerja di BPK?
Capaian saya bekerja di BPK bagi organisasi adalah tertuang dalam sasaran kinerja pegawai saya yang berorientasi pada pencapaian visi dan misi organisasi BPK. Yang saya lakukan adalah belum seujung kuku dari apa yang telah BPK lakukan. Mungkin pihak lain lebih pantas menilai capaian kinerja saya di BPK. Yang terpenting bagi saya dan generasi muda di BPK adalah bagaimana cara kita tetap berkomitmen melaksanakan arahan pimpinan dan berkomitmen pada pencapaian tujuan organisasi BPK yang mendukung tujuan bernegara.
Bagaimana Ibu melihat BPK saat ini?
BPK saat ini terlihat terus berbenah diri. BPK terus menguatkan kematangan organisasi, terus meningkatkan kapasitas dari semua pelaksana BPK. Untuk sisi pendidikan pemeriksaan keuangan negara sendiri, BPK saat ini sedang mengembangkan Corporate University BPK yang bertujuan untuk mengharmonisasi sistem pembelajaran dengan kinerja pencapaian visi dan misi BPK dengan cara menciptakan pola pembelajaran yang lebih fleksibel sehingga bisa dilaksanakan oleh para pelaksana BPK.
Menurut Ibu, apa arti menjadi bagian dari BPK?
Bisa dibilang saya itu sangat nasionalis. Waktu kecil, saya mengikuti ayah saya tugas di luar negeri. Saat itu, saya merasa negara saya itu jauh lebih baik daripada negara orang. Dari pengalaman itu, tumbuh rasa nasionalis di diri saya bahkan sejak kecil.
Dengan hidup jauh dari negara sendiri, kita malah justru merasa lebih dekat dengan Indonesia. Sampai sekarang pun saya berpikir kita bisa berbuat banyak di BPK untuk memajukan bangsa. Tentunya dengan mandat yang kita miliki.
Oleh karena itu, sangat berarti bagi saya untuk menjadi bagian dari BPK. Saya adalah BPK, karena apa yang saya lakukan harus mendukung pencapaian visi dan misi BPK. Ini berlaku untuk seluruh pelaksana BPK.
Misalnya, visi BPK adalah menjadi lembaga pemeriksa tepercaya yang berperan aktif dalam mewujudkan tata kelola keuangan negara yang berkualitas dan bermanfaat untuk mencapai tujuan negara, segala tindak tanduk yang kita lakukan harus sesuai dengan visi BPK ini. Di rumah, di tempat kerja, di lingkungan, kita harus menjadi panutan untuk terwujudnya transparansi dan akuntabilitas bagi pihak lainnya.
Apa yang membuat Ibu bangga menjadi bagian dari keluarga besar BPK?
Yang membuat saya bangga menjadi bagian dari keluarga besar BPK adalah dengan segala lika likunya, BPK terus mampu melaksanakan tugas pemeriksaan pertanggungjawaban dan pengelolaan keuangan negara yang kian hari kian berkualitas. Saya bangga menjadi bagian dari keluarga besar BPK, karena BPK pun terus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional secara profesional dan memiliki prestasi kerja yang luar biasa.
Bagaimana menurut Ibu dukungan pimpinan dan rekan kerja dalam menjalankan pengabdian di BPK?
Pimpinan selalu berkomitmen memberikan dukungan terhadap segala upaya pencapaian tujuan strategis BPK baik untuk pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara maupun nonpemeriksaan. Selain mendukung pemeriksaan sesuai dengan prioritas nasional di berbagai aspek, pimpinan juga mendukung peran BPK dalam implementasi SDGs.
Sebagai pelaksana BPK yang bertugas di bidang penunjang dan pendukung, dukungan ini sangat berarti bagi kita untuk secara maksimal menjalankan tupoksi kita terkait pengembangan kapasitas BPK secara kelembagaan maupun personel. Terkait rekan kerja, mereka terus mendukung satker satu sama lain dan berkomitmen pada pencapaian visi dan misi BPK serta kepada pencapaian renstra satker.
Bagaimana Ibu melihat pengabdian di BPK dan kaitannya dengan pengabdian kepada negeri?
Pengabdian BPK dan kaitannya dengan pengabdian kepada negeri ini sangat besar dan terbukti nyata. Banyak K/L yang semula tidak mendapatkan opini, setelah bertahun-tahun diperiksa oleh BPK akhirnya menjadi memiliki opini yang lebih baik. Ini tidak lepas dari pengabdian BPK untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Bagaimana BPK bisa membantu Ibu dalam membangun bangsa?
Menurut saya, saya yang harusnya membantu BPK untuk membangun bangsa. BPK sudah berbuat banyak untuk saya. Ibaratnya, BPK adalah sumur tempat saya menggantungkan hidup saya selama ini sehingga saya harus memberikan kembali kepada BPK apa yang saya bisa.
Sebagai sumbangsih saya kepada BPK, saya harus mengembangkan BPK agar menjadi lembaga yang sesuai dengan harapan bangsa, transparan, akuntabel, dan bereputasi baik. Dengan mengembangkan kapasitas BPK melalui peningkatan kompetensi pegawai, penyempurnaan dan penataan kelembagaan, harapannya BPK menjadi lebih kuat dalam membangun bangsa. Inilah bentuk pengabdian saya.
Apa harapan Ibu untuk BPK ke depannya?
Harapan saya untuk BPK ke depan tentu BPK harus terus kuat di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri terus mendukung capaian tujuan negara yaitu mensejahterakan rakyat Indonesia, menguatkan organisasi, dan mendorong pemeriksa maupun pelaksana BPK untuk terus meningkatkan kapasitasnya. Harapan BPK ke luar negeri agar terus mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan menunjukkan kinerja dan profesionalitasnya kepada badan-badan internasional.
Apa pesan yang ingin disampaikan kepada pegawai BPK?
Apa yang telah diraih BPK saat ini dilewati dengan cara yang tidak mudah karena kita harus bekerja keras melampaui banyak tantangan. Untuk itu harus kita jaga dan kita harus senantiasa bersyukur.
Rasa syukur kepada Allah ini harus diimbangi dengan prestasi kerja yang baik. Lakukan seoptimal diri kita, tidak perlu berkecil hati apabila belum bisa berbuat banyak. Rekan-rekan kita akan saling membantu. Terus jaga kekompakan satu sama lain agar BPK tetap tangguh dan tepercaya.