BPK Semakin Berperan pada Usia Berlian

by Admin 1
Ketua BPK Agung Firman Sampurna

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) genap berusia 75 tahun pada 1 Januari 2022. Pada usianya saat ini, BPK bertekad untuk semakin meningkatkan peran dan kontribusinya dalam mengawal keuangan negara.

Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan, usia 75 tahun merupakan sebuah capaian dan tahapan istimewa dalam usia organisasi. Dia mengatakan, ulang tahun ke-75 disebut juga sebagai ulang tahun berlian. Secara kelembagaan, analogi berlian memiliki dua pemahaman, yaitu karakter organisasi dan proses pembentukannya.

Secara fisik, ujar Ketua BPK, berlian adalah mineral terkeras di bumi dalam bentuk kristal atau alotrop dari karbon yang faktor kekerasannya bisa mencapai skala kekerasan Mohs tingkat tertinggi dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Selain itu, secara proses, berlian dihasilkan dari tekanan yang luar biasa untuk dapat menghasilkan karakter fisik yang keras, indah, bercahaya, dan bernilai tinggi.

“Hal ini menunjukkan bahwa BPK seharusnya menampilkan karakter organisasi pada tingkat soliditas dan kinerja tertingginya, setelah melalui proses waktu berhasil survive dari tekanan yang luar biasa. Dan untuk menghasilkan prestasinya yang dicapai pada saat ini, BPK memang menghadapi berbagai tekanan, tidak hanya dari luar tetapi juga dari dalam BPK sendiri,” kata Ketua BPK dalam upacara bendera saat peringatan HUT ke-75 BPK, beberapa waktu lalu.  Upacara bendera tersebut digelar secara fisik terbatas dan virtual.

Ketua BPK mengatakan, hal yang paling menantang adalah mendorong dan mengembangkan proses transformasi organisasi di BPK, khususnya dalam meningkatkan maturitas perannya dengan mematangkan oversight, memantapkan insight dan mengembangkannya hingga mencapai foresight.  Dan BPK telah sukses melakukan hal tersebut.

“Dengan telah diluncurkannya Strategic Foresight, BPK tak hanya telah berkembang dari oversight di level tata kelola-entitas, tetapi juga telah berkontribusi secara strategis pada level kebijakan makro,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua BPK menyampaikan sejumlah prestasi yang diraih BPK dalam beberapa kurun waktu terakhir. Pada tahun ini, kata dia, BPK menerima lebih dari 30 penghargaan di tingkat nasional, baik untuk satker pusat maupun perwakilan.

Penghargaan nasional yang diterima itu mulai dari popularitas di media, jurnal atau media yang diterbitkan, pengelolaan anggaran, aset, dan sumber daya manusia, hingga penetapan wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani. “Semua ini memperlihatkan bahwa secara nasional, sebagai lembaga publik, dalam 2,5 tahun ini BPK telah benar-benar menunjukkan leading by example,” katanya.

Pengakuan atas kiprah dan kompetensi BPK bahkan tidak saja sebatas level nasional, tetapi juga pada level regional, continental, dan internasional. BPK tidak hanya mendapat kepercayaan untuk dipilih sebagai auditor eksternal lembaga-lembaga internasional, seperti International Anti-Corruption Academy (IACA), International Atomic Energy Agency, dan International Maritime Organization. BPK juga menduduki jabatan-jabatan internasional strategis, mulai dari ASEANSAI, ASOSAI, INTOSAI Development Initiative, dan puncaknya adalah di United Nations.

Dalam sejarah 76 tahun Persatuan Bangsa-Bangsa, baru BPK  yang menduduki jabatan strategis sekaligus di bidang pemeriksaan, yakni Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono sebagai Vice Chairman UN IAAC yang merupakan lembaga internal Audit PBB dan Ketua BPK sebagai Vice Chairman UN Panel of External Auditor yang merupakan lembaga yang mewadahi forum auditor eksternal seluruh lembaga di bawah UN.

“Tentu saja kebanggaan ini tidak boleh membuat kita berpuas diri, bahkan lengah dan terlena. Kita perlu menjaga agar peran BPK tidak saja semata memenuhi kewajiban konstitusionalnya, tetapi sejalan dengan INTOSAI Principle-12 “Value and Benefits of SAI: Making a Difference to the lives of citizens”, BPK terus meningkatkan nilai dan manfaat kehadirannya agar tetap stay relevant dengan memenuhi ekspektasi masyarakat dan para pemangku kepentingan,” kata Ketua BPK.

You may also like