Masuki Era Disrupsi dengan BPK Corpu

by Admin 1
Ketua BPK Agung Firman Sampurna

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengembangkan inisiatif strategis dalam pengembangan human capital atau sumber daya manusia (SDM). Hal ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas Badan Diklat Pemeriksaan Keuangan Negara (Badiklat PKN) dengan menerapkan prinsip-prinsip corporate university. Tujuannya, untuk mengakselerasi pencapaian visi 2020-2024, yaitu “Menjadi lembaga pemeriksa terpercaya yang berperan aktif dalam mewujudkan tata kelola keuangan negara yang berkualitas dan bermanfaat untuk mencapai tujuan negara”.

Ketua BPK Agung Firman Sampurna menjelaskan, kebutuhan formasi pegawai di BPK masih jauh dari ideal. Memang di satu sisi, terjadi peningkatan kompetensi di satu sisi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Akan tetapi di sisi lain, prosesnya berpotensi mengurangi kapasitas organisasi untuk melaksanakan tugas yang lain.

Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan terobosan baru. Dengan begitu, upaya peningkatan kompetensi dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi tidak mengurangi kapasitas organisasi dalam menjalankan perannya.

“Apalagi sebagai organisasi, BPK perlu memperbarui pengetahuan menjadi salah satu cara untuk mampu bertahan dalam era disrupsi sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi,” kata Ketua BPK dalam acara Peluncuran BPK Corporate University (BPK Corpu) di Badiklat PKN di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hal tersebut mendorong terbentuknya gerakan organisasi pembelajar (learning organization), yaitu organisasi yang dapat mengembangkan kemampuannya untuk senantiasa menyesuaikan diri dan merespons kebutuhan organisasi. Dalam hal ini, yaitu terkait dengan upaya pengembangan sumber daya manusia, khususnya kompetensi dalam pemeriksaan/audit dan komunikasi audit.

Pola pembelajaran diselaraskan antara apa yang dipelajari dalam pelatihan dan yang dibutuhkan oleh organisasi. Program pelatihan juga difokuskan untuk memberikan peningkatan kinerja organisasi secara nyata. Kemudian partisipasi peserta pembelajaran dikembangkan dengan menerapkan metode pembelajaran melalui pola penugasan dan pembimbingan dengan lebih fleksibel dan accessible.

 “Pengembangan SDM utamanya diarahkan untuk peningkatan kompetensi pelaksana BPK, khususnya terkait dengan kompetensi dalam pemeriksaan/audit dan komunikasi audit,” kata Ketua BPK.

You may also like