Antara Kepercayaan dan WFH, Ini Cerita ANAO

by Admin 1
ANAO

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Australian National Audit Office (ANAO) membagikan pengalamannya kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam menghadapi pandemi. Penyebaran Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap pola kerja supreme audit institution (SAI) di seluruh dunia. Australian National Audit Office (ANAO) adalah salah satu lembaga yang harus menyesuaikan lingkungan kerjanya dengan kondisi pandemi.

Group Executive Director, Professional Services and Relationship Group ANAO Jane Meade dalam wawancara dengan redaksi Warta Pemeriksa, beberapa waktu lalu, menyampaikan, pandemi Covid-19 mendorong adanya kepastian dalam pengaturan kerja secara fleksibel. Meade mengungkapkan, ANAO sejatinya sudah memiliki ketentuan mengenai pengaturan kerja fleksibel bahkan sebelum Covid-19.

Akan tetapi, hal itu masih kurang konsisten diterapkan di setiap bagian organisasi. Apabila seorang pegawai ingin bekerja dari rumah karena ada keperluan pribadi, izin itu sangat bergantung terhadap keputusan manajer. Sementara, pada saat itu (sebelum pandemi), banyak manajer yang masih skeptis dengan pola kerja jarak jauh tersebut.

“Karena manajer tidak melihat secara langsung sehingga tidak bisa memastikan stafnya mengerjakan pekerjaan atau tidak. Kepercayaan saat itu masih menjadi tantangan,” ungkapnya.

Kemudian, setelah mengalami periode bekerja dari rumah pada tahun lalu, ternyata pegawai bisa tetap produktif. Dari hal itu, ANAO merasa perlu untuk lebih konsisten menciptakan ketentuan fleksibilitas kerja.

“Ada aturan yang jelas bagaimana cara mendapatkan jam kerja fleksibel. Sehingga, pegawai bisa menentukan mungkin bekerja dari rumah sehari dalam sepekan atau setengah hari dalam sepekan,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil survei internal, pekerja juga merasa lebih bahagia dengan pengaturan kerja fleksibel tersebut. Selain itu, ANAO pun diuntungkan karena banyak hal positif yang kemudian bisa diraih ketika pegawai bekerja dengan optimal.

“Saya kira itu manfaat karena terkadang ada orang yang bisa lebih produktif ketika bekerja dari rumah. Karena mereka tidak menemukan gangguan yang mungkin saja justru muncul ketika bekerja di kantor,” ujarnya.

Senior Executive Director, Corporate Management Group ANAO Jacquie Walton kepada Warta Pemeriksa menyampaikan pola kerja di ANAO banyak berubah setelah adanya pandemi. Dalam kondisi lockdown, komunikasi sangat mengandalkan teknologi digital. Pertemuan dilaksanakan secara virtual. Para manajer pun mengatur cara untuk menjaga kinerja staf atau anggota timnya.

Walton mengatakan, ANAO berupaya memperhatikan isu kesehatan mental pegawai dalam menghadapi pandemi. Salah satu hal yang diterapkan adalah mendorong para manajer untuk terus terhubung dengan anggota timnya.

“Jadi kita berupaya untuk tetap mengadakan hubungan sosial seperti menggelar pertemuan tim di pagi hari secara virtual. Kita juga mengimbau kepada pegawai walaupun bekerja di rumah jangan duduk di meja berjam-jam dalam sehari. Ambil jeda, istirahat dan menjauh dari laptop,” ungkapnya.

You may also like