JAKARTA, WARTA PEMERIKSA- Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) memulai pemeriksaan pendahuluan atas kinerja Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) tahun 2024. Pemeriksaan difokuskan pada evaluasi tata kelola dan manajemen Sekretariat Regional CTI-CFF yang berbasis di Manado, Sulawesi Utara.
Sebagai organisasi multilateral yang menaungi enam negara di kawasan Segitiga Terumbu Karang, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon, CTI-CFF memainkan peran penting dalam perlindungan ekosistem laut, ketahanan pangan, dan adaptasi perubahan iklim.
BPK menilai penting untuk memastikan efektivitas kerja organisasi ini sejalan dengan mandat strategis yang diemban. Pemeriksaan dilakukan terhadap 10 aspek manajemen di lingkungan Sekretariat CTI-CFF.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat akuntabilitas lembaga internasional yang berbasis di Indonesia, sekaligus mendorong praktik tata kelola yang lebih transparan dan efisien.
Proses entry meeting menjadi tahap awal pemeriksaan dengan menyamakan pemahaman antara tim BPK dan manajemen CTI-CFF mengenai ruang lingkup, pendekatan, serta metodologi yang akan digunakan dalam audit.
Entry meeting ini dihadiri oleh Direktur Jenderal PKN VIII dan Organisasi Internasional, Bahtiar Arif: Plh. Direktur Pemeriksaan Organisasi Internasional Nanik Rahayu, Plh. Kepala Subauditorat POI II Dini Fanny, serta tim pemeriksa. Sedangkan dari pihak CTI-CFF, pertemuan ini dihadiri oleh Executive Director Frank Keith Griffin, Deputy Executive Director of Corporate ServicesHanung Cahyono, Finance and Operation Manager Reita Kalalo beserta jajaran manajemen CTI-CFF.
Selain membahas aspek teknis, pertemuan juga mendalami ekspektasi dari manajemen CTI-CFF terhadap hasil pemeriksaan dan identifikasi pihak yang akan bertanggung jawab menindaklanjuti rekomendasi.
Dirjen PKN VIII dan Organisasi Internasional Bahtiar Arif menekankan bahwa audit ini tidak hanya ditujukan untuk kepatuhan prosedural, tetapi juga untuk memberikan nilai tambah terhadap efektivitas pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan strategis CTI-CFF di tingkat kawasan.
Manajemen CTI-CFF menyatakan kesiapan untuk bekerja sama selama proses audit berlangsung dan berharap hasil pemeriksaan akan mendorong perbaikan berkelanjutan dalam tata kelola lembaga, khususnya dalam menghadapi tantangan regional seperti kerusakan habitat laut dan penurunan keanekaragaman hayati.